Bertanya.Id, - Kehadiran Metro Jabar Trans merupakan transformasi moda transportasi massal yang dapat beroperasi dengan sistem yang sangat baik.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan, bus Metro Jabar Trans harus memiliki sistem dan terintegrasi dengan angkutan umum lainnya.
“Jangan hanya asal ada bus, harusnya ada bus juga ada operator dan sistemnya, serta terintegrasi dengan angkot,” kata Bey Machmudin.
Lebih lanjut Bey Machudin mengatakan, Organda (organisasi Angkutan Darat) berkomitmen untuk menjadikan angkutan kota sebagai feeder bagi Metro Jabar Trans (MJT)
Bey juga memastikan, dalam operasionanya nanti antara MJT dan angkot sebagai feeder tidak akan bersinggungan dalam satu jalur yang sama.
Moda transportasi Bus Rapid Transit (BRT) menurutnya, sengaja dilakukan re-branding menjadi MJT dengan tujuan mengigatkan masyarakat akan keberadaan bus yang terintegrasi.
Sesuai istilah sebelumnya yang disebut BRT Bandung Raya, maka MJT sendiri akan beroperasi melintasi sejumlah titik di kawasan Bandung Raya.
Setidaknya terdapat enam rute yan disiapkan dalam operasional MT tersebut diantaranya:
1. Leuwipanjang (Kota Bandung) – Soreang (Kabupaten Bandung)
2. Kota Baru Parahyangan (KBB) – Alun-alun Bandung (Kota Bandung)
3. BEC (Kota Bandung) – Baleendah (Kabupaten Bandung)
4. Leuwipanjang (Kota Bandung) – Dago (Kota Bandung)
5. Dago (Kota Bandung) – Jatinangor (Kabupaten Sumedang)
6. Leuwipanjang (Kota Bandung) – Majalaya (Kabupaten Bandung).