Pj Wali Kota Bandung A Koswara menekankan pentingnya peran sektor komersial dalam mendukung upaya pengurangan sampah di Bandung.
“Kami memiliki target penurunan pengangkutan sampah dari 172 per hari menjadi 140 per hari sebelum akhir November 2024. Hal ini memerlukan kerja sama seluruh pemangku kepentingan, terutama dari sektor komersial yang memiliki kemampuan mengelola sampah secara mandiri,” kata Koswara pada saat itu. Balai Kota Bandung.
Dari 400 hotel yang ada di Kota Bandung, 16 hotel telah berhasil menerapkan sistem pengelolaan sampah mandiri, seperti Hotel El Royale dan Grand Chokro.
Selain itu, beberapa mall seperti Paris Van Java, Trans Studio Mall, dan Cihampelas Walk juga sudah mulai mengelola sampah secara mandiri. Pemkot Bandung berharap langkah ini bisa diperluas ke lebih banyak pelaku usaha.
Untuk mendukung upaya pengurangan sampah dari sumbernya, Pemerintah Kota Bandung akan menerapkan kebijakan baru mulai minggu depan. Sampah yang tidak dipilah tidak akan diangkut oleh petugas kebersihan.
“Kami akan mengembangkan kesepakatan dengan seluruh pengelola di sektor komersial. Ini bukan solusi sementara, tapi solusi permanen untuk mengatasi krisis sampah,” kata Koswara.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Dudi Prayudi mengatakan, sektor komersial menyumbang 40 ton sampah per hari.
“Jika seluruh sektor komersial mampu mengelola sampahnya sendiri, kita bisa mengurangi secara signifikan volume sampah yang harus diangkut ke TPA Sarimukti, sehingga pencemaran bisa berkurang,” jelas Dudi.
Dengan adanya kebijakan ini, DPRD Kota Bandung yakin dapat menjadi kota yang lebih bersih dan ramah lingkungan, serta dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia.
RED.